WISATASEMARANG.ID- Indonesia adalah gudangnya buah-buahan yang enak dan sehat. Tapi kenapa banyak orang yang lebih suka makan buah impor atau sama sekali tidak mengenal buah lokal? Nah, untuk lebih mengenal buah lokal dan menyukainya, saya sengaja mendatangi Hortimart Agro Center di Bawen, Kabupaten Semarang.

Untuk menghindari macet dan tidak terlalu panas, kami meluncur ke Hortimart Agro Center pada pukul 08.00 pagi. Ketika kami sampai di sana, tempat parkir cukup penuh dengan rombongan wisata. Hortimart Agro Center menawarkan paket pelatihan bagi pengunjung, baik kelompok maupun perorangan. Paket tamasya terdiri dari berkeliling perkebunan dengan minibus dan mencicipi buah yang dipanen saat ini. Kelompok ini juga mendapat informasi cara menanam tanaman dengan cara okulasi.

Hortimart Agro Center didirikan oleh Bapak Budi Dharmawan atau Kwik Kian Djin, seorang pengusaha yang tertarik dengan dunia pertanian. Menurut pemandu wisata, ia peduli dengan kehidupan para petani yang miskin, padahal tanah Indonesia sangat subur dan kaya akan sumber daya mineral. Sebelumnya dia hanya menanam durian tetapi perlahan mulai menanam berbagai buah asli. Kami harus membayar 100.000 IDR untuk perjalanan mengelilingi Hortimart Agro Center seluas 25 hektar.

Woooooooow!! Seperti yang kami katakan, durian adalah primadona di sini dan memiliki pemandangan terbesar. Durian memang menjadi salah satu barang dagangan terpenting Kabupaten Semarang. Mungkin karena itulah manajemen Hortimart Agro Center memutuskan untuk menanam durian dengan varietas yang berbeda. Ada juga durian musang king favorit Upin Ipin, dan masih banyak jenis durian lain yang mengambil nama tokoh wayang. Ada durian Srikandi, durian Petruk dan durian Baladewa yang salah satunya sudah berumur lebih dari 70 tahun namun masih produktif. Bagus!

Aneka jeruk, nangka, mangga, kelengkeng, pepaya, delima, markisa, buah naga dan berbagai buah tropis khas Indonesia juga tumbuh subur di sini. Dari waktu ke waktu saya meminta bus jingga berhenti untuk menunjukkan kepada Nadia bentuk daun, batang, bunga dan buah dari pohon yang kami lewati. Berkat penjelasan tersebut, pemandu kami dapat lebih memahami bahwa sebenarnya ada banyak jenis buah-buahan lokal yang berkualitas tinggi. Kami juga melihat pembibitan dimana sebagian besar buah ditanam dengan sistem cangkok.

Bagi yang lelah dan ingin istirahat sejenak, Travellers bisa makan siang di Green Rest yang menjual menu vegetarian dan hanya buka saat akhir pekan dan hari merah. Menunya sehat dan murah karena bisa makan sepuasnya dengan membayar Rp. 30.000. Kalau mau menu non vegetarian juga ada resto di sebelah Agro-Mart di sebelah taman bermain. Sangat menyenangkan bagi anak-anak untuk bermain di sana.

Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *