WISATASEMARANG.ID -Museum Kereta Api Ambarawa dapat menjadi salah satu alternatif tujuan wisata yang dapat dikunjungi di Semarang. Di tempat ini, juga di Lawang Sewu, Travelers bisa mempelajari sejarah perkeretaapian Indonesia secara lengkap. Di museum ini Travelers bisa melihat berbagai jenis kereta api yang pernah ditambang di Indonesia dan masih dalam kondisi baik. Travelers juga bisa merasakan pengalaman menaiki kereta uap antik untuk menikmati perjalanan kereta api Ambarawa. Travelers bisa mencapai museum kereta api dengan paket liburan Semarang dari biro perjalanan. Namun sebelum itu, mari kita lihat sekilas Museum Kereta Api Ambarawa yang akan datang.
Sekilas tentang Museum Kereta Api Ambarawa
Awalnya museum kereta api ini merupakan stasiun aktif di Ambarawa bernama Stasiun Willem I yang dibangun oleh BelTravelers pada tahun 1873, oleh karena itu dinamakan Willem I sesuai dengan nama asli Benteng Pendem. Jalur stasiun Willem 1 didirikan untuk mendukung KNIL dan pemerintah Bel, Travelers dalam perpindahan dari Semarang ke Solo. Jalur kereta pertama dari stasiun ini panjangnya sekitar 34 km, menghubungkan Kedungjat dan Ambarawa.
Namun akibat erupsi Gunung Merapi tahun 1972, jalur antara stasiun Ambarawa dengan stasiun lainnya terputus. Akhirnya pada tahun 1976, stasiun tersebut resmi ditutup, menyisakan banyak lokomotif tua yang terbengkalai. Prihatin akan hal itu, Gubernur Jawa Tengah saat itu, Soepardjo Rustam, bersama Direktur PJKA Jateng mengusulkan pendirian museum. Museum ini menjadi cikal bakal dari Museum Kereta Api yang diresmikan pada tahun 1978.
Sejak saat itu, stasiun Willem I berubah fungsi menjadi museum yang dikenal dengan nama Museum Kereta Api Ambarawa. Sebuah museum yang berisi berbagai koleksi perkeretaapian Indonesia yang sayang untuk dilewatkan. Hal menarik di Museum Kereta Api Ambarawa. Ada banyak alasan mengapa Museum Kereta Api Ambarawa bisa menjadi destinasi wisata menarik di Semarang. Inilah beberapa di antaranya.
Informasi Lebih Lanjut Tentang Kereta Api.
Museum Kereta Api Ambarawa adalah tempat yang tepat untuk mempelajari segala hal tentang kereta api, khususnya kereta api Indonesia. Travelers akan belajar tentang sejarah, rute, dan detail perkeretaapian model Indonesia dari dulu hingga sekarang.
Di museum ini Travelers juga bisa melihat pembalikan lokomotif yang sudah jarang digunakan di stasiun kereta api modern. Lalu ada juga halte bus tua yang dibawa dari luar kawasan Ambarawa untuk melestarikan sejarah. Museum Kereta Api juga memiliki Perpustakaan Kereta Api Pustaka. Perpustakaan ini merupakan tempat yang nyaman untuk membaca berbagai buku dari berbagai genre, termasuk dokumenter kereta api. Saat Travelers berkunjung ke Museum Kereta Api Ambarawa, sangat menyenangkan untuk belajar tentang sejarah kereta api. Kapan lagi bisa belajar sambil liburan kalau bukan di museum kereta api di Ambarawa ini.
Koleksi Kereta Api Antik
Museum ini memiliki banyak koleksi menarik kereta api Indonesia yang sangat sulit ditemukan. Salah satunya adalah kumpulan berbagai kereta uap yang pernah beroperasi di Indonesia. Di museum ini Travelers bisa melihat lokomotif antik dengan seri lama dari seri B, C, D hingga seri CC terbesar. Beberapa lokomotif uap ini masih digunakan untuk tujuan pendidikan dan wisata bagi pengunjung.
Selain lokomotif, terdapat pencetak tiket yang beroperasi sejak tahun 1840 dan digunakan hingga tahun 2009. Benda kuno dan unik lainnya yang bisa Travelers lihat di museum ini adalah roda gigi kereta api. Roda kereta api di dunia hanya ada tiga, yaitu Indonesia, Swiss, dan India. Khusus di Indonesia, roda kereta tersebut masih digunakan untuk wahana kereta wisata Museum Ambarawa.
Harga Tiket Masuk Museum Kereta Api Ambarawa
Untuk masuk Museum Kereta Api ini, Travelers tidak perlu membayar biaya yang mahal. Hanya dengan beberapa ribu rupiah, Travelers sudah bisa menikmati museum ini, lebih jelasnya perhatikan tabel berikut:
Retribusi | Tarif |
Tiket Wisatawan Dewasa | Rp10.000,00 |
Tiket Wisatawan Anak | Rp5.000,00 |
Tiket Turis Mancanegara | Rp10.000,00 |
Tiket Rombongan | Rp5.000,00 |
Tiket Pelajar | Rp5.000,00 |
Tiket Kereta Wisata Reguler | Rp50.000,00 |
Sewa Kereta Wisata Rombongan | Mulai dari Rp5.000.000,00 |
Parkir Motor | Rp2.000,00 |
Parkir Mobil | Rp5.000,00 |
Harga yang disebutkan pada tabel di atas dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kebijakan pengelola. Namun, daftar ini bisa Travelers jadikan acuan dan perhitungan biaya jika berencana mengunjungi Museum Kereta Api Ambarawa.
Travelers juga bisa menikmati berbagai tempat wisata di Semarang lainnya dengan paket wisata yang ditawarkan oleh biro perjalanan. Dengan paket ini, semua akomodasi Travelers sudah dipersiapkan dengan baik sehingga Travelers bisa menghabiskan liburan dengan santai.
Lokasi dan Rute Menuju Museum Kereta Api Ambarawa
Museum Kereta Api sangat mudah dijangkau karena berada di tengah kota Ambarawa. Alamat persisnya adalah Jalan Stasiun, Jl. Panjang Kidul No.1, Panjang Kidul, Panjang, Kecamatan Ambarawa, Semarang. Dari kota Semarang, museum ini berjarak sekitar 42 km dengan waktu tempuh 45 menit jika melewati jalan tol Semarang-Solo. Pintu keluar Tol Bawen adalah pintu keluar yang Travelers pilih untuk menuju museum.
Setelah keluar Tol Baweni, masuk ke Monumen Palagan Ambarawa lalu belok ke Jl. Anak muda Dari jalan ini Travelers akan melihat bahwa museum berada di sebelah kanan jalan dan Travelers telah mencapai tujuan Travelers. Cara termudah untuk sampai ke museum adalah dengan menggunakan Google Maps sebagai rute terbaik. Travelers juga bisa menggunakan jasa sopir dari Hiace Semarang Car Rental atau biro perjalanan yang akan mengantarkan Travelers langsung ke lokasi museum.
Jam buka Museum Kereta Api Ambarawa
Museum kereta api ini bisa Travelers kunjungi setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. Jika ingin berkunjung ke ruang audio visual, Travelers bisa datang antara pukul 09:00-10:00 WIB atau 13:00-14:00 WIB. Sedangkan di akhir pekan atau hari libur mulai pukul 08:00 WIB, Travelers bisa datang untuk menikmati Kereta Api Wisata Ambarawa. Namun jadwal kereta api dapat berubah sewaktu-waktu, harap menghubungi Direktur Museum Kereta Api untuk informasi lebih lanjut.